Layanan 3G dapat diperoleh melalui operator GSM maupun CDMA. Pada operator GSM, 3G menggunakan teknologi WCDMA. Teknologi tersebut merupakan evolusi dari teknologi GSM yang kemudian berkembang menjadi GPRS. Kemudian GPRS berkembang menjadi EDGE ( Enhanced data rates for GSM evolution) dan akhirnya menjadi WCDMA (3G). Sedangkan pada operator CDMA, 3G menggunakan teknologi EDVO (Evolution data opimized). Teknologi tersebut merupakan evolusi dari IS95 / CDMAOne (2G) kemudian berkembbang menjadi CDMA20001X (2.5G) berkembang menjadi CDMA20001X EVDO (3G) dan kemudian menjadi CDMA20001X EVDV (3G).
Kelebihan dari akses internet menggunakan 3G, selain bandwidth yang lebar juga dapat didukung dengan teknologi HSDPA (high speed downlink packet access). Teknologi tersebut memungkinkian akses internet menjadi 2,6 Mpbs atau 40 kali lebih cepat dari akses internet dengan dial-up.]
Kelemahan dari teknologi 3G adalah kita hanya bisa menggunakannya sebatas pada daerah jangkauan operator penyedia layanan. Saat ini jangkauan layanan 3G masih sangat terbatas. Operator-operator layanan 3G, seperti Indosat, Telkomsel, dan XL baru bisa menghadirkan layanan di kota-kota besar saja di Indonesia dan masih didominasi di pulau Jawa. Para operator layanan 3G masih harus berpikir dua kali untuk mengembangkan layanan ke daerah-daerah lain yang potensi penggunanya kecil, karena biaya investasi yang dikeluarkan untuk membangun infrastruktur sangat besar. Ini berarti daerah-daerah lain masih akan lama dijangkau oleh layanan 3G.
Kekurangan lain jika ingin menggunakan akses internet dengan layanan 3G adalah perangkat yang digunakan. Jika kita ingin megakses layanan internet menggunakan 3G, kita harus mempunyai handphone yang dilengkapi dengan teknologi 3G. Padahal, handphone berteknologi 3G harganya masih mahal.



